Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

kurang teliti!

teman saya, menulis semalam suntuk. Tiba-tiba saja teman saya kaget bukan mainnya. Karyanya, hasil tulisannya, tidak memuat namanya. Tim juri cukup terkenal di dunia kepenulisan, pada sayembara itu, memenangkan nama orang lain. Nama teman saya tiba saja dikubur. Justru karyanya menang. Awalnya, tak ingin gugat. Akan tetapi, ini soal karya dan intelektualitas. Dia membuat petisi kecil di statusnya, baik facebook, maupun bbm. Mulai hangat dibincangkan, kasus itu muncul bak ombak. Intelektualitasnya tidak diakui. Renungan dicuri. Mengetahui peristiwa itu, juri baru sadar, terjadi kesalahan. Banyak minta klarifikasi. Juri yang pesohor itu, tak bisa berbuat banyak. Nama pemenang sudah terpublik, kredibilitasnya sebagai pesohor banyak yang ragukan. Sang juri tak peduli, dia paham betul kondisi itu, dengan berlapang dada. Dia memohon maaf secara terbuka, usai peristiwa itu, ramai dibicarakan. Lalu, teman saya ingin dinobatkan sebagai pemenang. Tapi, teman saya menolak. Mengapa?. Karya tak

nurani

seorang tiba-tiba gedor suasana yang sunyi. Gaduh. Panik malah. blak-blak-ini ancaman. "jangan panik ini suara kecil saja" kata seseorang bertubuh kekar dan berkulit bersih itu. "Ah, justru suara kecil itu harus didengar," jawab mereka yang tubuh kurus itu kompak. Dengar suara nurani.!

Sandeq, Dipakai Mencari Ikan hingga Menyelundupkan Senjata

sandeq  Perahu Suku Mandar yang Tergerus Zaman (2-selesai)   Dulu para pelaut hanya andalkan angin. Anginlah yang mengarahkan mereka. Angin pula yang membawa para pelaut untuk pulang. Begitu pun dengan suku Mandar membuat teknologi perahu tercepat Nusantara, perahu Sandeq. ILHAM WASI Pambusuang Sinar matahari jatuh di atas kepala. Teriknya cukup terasa. Kami pun mencari tempat yang lebih teduh. Kedua nelayan mandar, Arif dan Yahya pun turut bergeser di bawah pohon. Yahya memilih duduk. Arif hanya meletakkan alat pancing. Dilihatnya sandeqnya berayun dimainkan ombak. Dia menghampiri sandeq miliknya. Seorang lelaki datang membantunya. Di tangan lelaki itu, dia menenteng sebuah balok khusus untuk perahu. Nelayan mandar menyebut pallangga (penyangga), tinggi sekira 40 centimeter. Memastikan perahu telah dialasi, dan memastikan sandeqnya tak lagi berayun, arif kembali menyapa saya. "Dialasi biar bagian bawah sandeq tidak cepat rusak. Takutnya terbentur di

Sandeq, Si Ramping yang Taklukkan Perairan Mana Saja

anak pesisir bermain dekat sandeq Perahu Suku Mandar yang Tergerus Zaman (1) Sandeq hanya ada di Tanah Mandar. Di tengah masyarakat yang mulai beralih ke perahu mesin, maka nasib perahu layar seperti Sandeq perlahan-lahan akan punah. Perahunya bukan digulung ombak di laut dalam, tapi tenggelam ditinggal kemudi oleh para pelautnya.  ILHAM WASI Polman Ombak tetap ramah berkejeran menyapa pantai. Para nelayan masih sandarkan perahu. Diantara perahu yang sandar itu juga ada perahu Sandeq. Perahu Sandeq dengan layar digulung itu sandar di pantai. Tepatnya Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar. Jika hendak ke Pambusuang, jarak dari ibu Kota Polman, Polewali hanya sekira 40 kilometer, atau 289 kilometer dari Makassar, Sulsel dan 145 kilometer dari Ibu kota Provinsi Sulbar, Mamuju. Pagi di Pambusuang. Tak ada bedanya aktivitas para nelayan, mesti tak ingin melaut, nelayan tetap menengok perahunya. Dua anak pesisir berlarian di atas pasir basah, lalu

Layang-Layang Sappugeno di Mandar

Layanglayang Sappugeno Senyum Mereka Mengikat dalam Persaudaraan . Suka cita masyarakat pesisir di Polewali Mandar menyambut 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Tua-muda-anak-anak pun menyambutnya dengan lomba layang-layang. Mereka tak sekadar bermain layangan, akan tetapi memaknainya seperti menjaga silaturahmi. ILHAM WASI Balanipa Bila Benjamin Franklin, menerbangkan layang-layang sebagai penelitian fenomena listrik. Kemudian, lelaki kelahiran Boston, Amerika Serikat itu, usai eskperimennya menerbangkan layang-layang saat badai dan petir tiba, dia pun menemukan penangkal petir. Dia pun bersuka cita karena penemuannya. Nah, di tanah Mandar sendiri, layang-layang juga diterbangkan. Anak-anak, orang dewasa maupun orang tua, menyatu dihelatan itu. Layangan itu diterbangkan tak hanya sebagai hiburan tetapi menemukan perekat silaturahmi. Mereka juga bersuka cita. Ombak surut, angin masih menghembus pelan. Sinar matahari pun cukup terik. Di Pantai Palippis Desa

Perahu Baqgo: Hampir Punah, Dibangun Kembali untuk Literasi

Tak hanya pakur dan sandeq perahu tradisional Mandar. Akan tetapi, perahu Baqgo. Dulunya perahu ini untuk niaga. Namun, perahu Baqno ini telah dibuat, untuk mengampayekan gerakan literasi. ILHAM WASI Polman Di kolom rumah panggung, seorang lelaki mengukur papan. Dipastikannya ukuran yang diinginkannya telah tepat. Dia pun meraih pensil, lalu mencoret garis lurus pada papan. Aku menyapanya. Kayu apa ini Pak?. "Kayu Tippulu, buat perahu Baqgo," jawabnya. Dia lalu meletakkan pensil dan meterannya. Digapainya bangku kecil untuk memperbaiki posisi duduknya. Dia adalah seorang pembuat perahu di Desa Lapeo Kecamatan Campalagian Kabupaten Polman, Sulawesi Barat. Anwar Puang Marni begitu ia disapa. Usianya 60 tahun, begitu dia perkirakan umurnya. "Sekitar enam tahun lah umurku." Bila bicara soal perahu, Puang Marni ini dikenal piawai. Dia pun menceritakan soal perahu bikinannya. Katanya, perahu Baqgo dibuatnya saat ini dipesan khusus. "Perahu pesanannya pak

*)Kontroversi Salawati Daud

Pernah Ada, Lalu Hilang Salawati Daud, perempuan populis pada masanya. Namun, bila mencari kisah dirinya sebagai tokoh perempuan memang tak banyak ditulis. ILHAM WASI Makassar Mesti samar-samar soal ketokohan Salawati Daud. Tanggal lahir pun juga tak dicatat, hanya perannya dalam dunia politik yang ikut aktif dalam Partai Kedaulatan Rakyat, dan pernah terpilih menjadi anggota Dewan Sulawesi Selatan (DPRD Provinsi Sulsel :red). Akan tetapi, Salawati Daud, juga miliki peran dalam kebangkitan perempuan Indonesia utamanya di kota Makassar. Juga turut berjuang melawan penjajahan Belanda serta mempertahakan kedaulatan bangsa. Bila tokoh perempuan pejuang Sulsel yang melawan Belanda, sebut saja Emmy Saelan yang rela mengobarkan dirinya, dengan melempar granat saat akan ditangkap oleh Belanda. Ia pun gugur dalam perjuangan tersebut di tahun 1947.  Satu lagi tokoh yang kemudian, bisa dilihat yaitu Salawati Daud. Dia juga tokoh perempuan ikut serta dalam melawan Belanda, dan aktif di  dun

Prof Dr Ir H Herry Sonjaya DEA DES

Fokus Teliti Potensi Sapi Kembar Sapi melahirkan kembar tergolong langkah dan jarang terjadi, tetapi tidak menuntut kemungkinan potensi ini bisa dikembangkan secara serius. Mungkin kah potensi sapi kembar terwujud? ILHAM WASI Universitas Hasanuddin Teknologi di bidang peternakan mesti dilirik dan perhatikan serius. Salah satunya peningkatan produksi ternak pada sapi.  Selain untuk memenuhi permintaan daging sapi di masyarakat, juga untuk meningkatkan populasinya. Upaya itu bisa didorong dengan  pemeliharaan di masyarakat atau pun pengembangan dengan membuat klaster tersendiri. Selain itu, peningkatan ini bisa dikembangkan dengan ilmu pengetahuan. Peran inilah yang mendorong Ketua Laboratorium Terpadu Unhas, Prof Dr Ir H Herry Sonjaya DEA DES untuk meneliti potensi sapi kembar di Sulsel. “Sangat menarik jika di rawat dan dipelihara dengan baik. Selain itu, populasinya sapi tumbuh dengan cepat jika kembar terus,” kata dosen Fakultas Peternakan Unhas ini. Katanya, p

*)Kerajinan Lampu Hias dari Benang

Usaha Mikro Ekspansi ke Hotel-Hotel Jika mendapati lampu hias yang terbuat dari benang menyerupai lampion. Boleh ditengok dan dipastikan siapa tahu, lampu hias yang mengantung itu, kerajinan buah tangan Andi Baso Achmad Palingrungi ILHAM WASI Jl Borong Raya Lampu hias yang beragam bentuk seperti bola, dengan ukuran yang bervariatif sangat cocok untuk penghias ruangan. Baso, mengaku kerap digunakan untuk tujuan dekorasi pesta pernikahan. “Kadang ada yang pesan untuk hotel, atau dekor khusus,” ungkapnya. Kesan yang timbul memang bernilai seni. Jangan salah bahan yang digunakan ada dari olahan limbah. Limbah benang pukat (alat penangkap ikan), yang biasa didapatkan di pelabuhan Poetere. “Benang yang dicuci bersih, akan dihias mengikuti pola balon. Mengeras karena resing dan lem fox,” beber Baso saat ditemui dikediamannya, Jalan Borong Raya. Di kediaman miliknya lah usaha kerajinan tangan tersebut di buat. Sejak tiga tahun lalu, ia memulai. Lantas peluang itu ditangkapnya,

*)Stenografi Ala Suriadi Mappangara

Menulis   Secepat Ucapan Menangkap tuturan dengan tulisan. Secepat ucapan itu keluar. Stenografer memunyai tulisan sendiri lebih efektif. ILHAM WASI MAKASSAR                         Huruf yang familiar di masyarakat saat ini adalah huruf latin. Daerah suku Bugis-Makassar, juga mengenal tradisi tulis dengan huruf tersendiri, aksara lontara. Akan tetapi, kecepatan dalam menangkap tuturan yang keluar dari ucapan kita, bisa di uji keefektifannya.             Seorang stenografi mempraktekkannya. Menulis dengan sekian detik memanfaatkan tulisan singkat, dengan tarikan garis kiri ke kanan. Huruf stenografi, miliki simbol khusus. “Cepatnya menulis, Secepat orang berbicara,” ungkap Suriadi Mappangara, saat ditemui Minggu, 24 Agustus di Jalan Damar. Suriadi Mappangara inilah yang menerapkan tulisan Stenografi ini. Metode yang kerap Ia gunakan untuk menopang setiap aktivitas dan penelitiaan yang dilakukannya. “Stenografi ini, sudah menjadi bagian dari diri saya,” ujar lelaki

*)Quantum Movement Technique (QMT) Fisioterapi Ala Djohan Aras

Ketika HNP tanpa Operasi Tubuh dan alat geraknya. Seringkali dikaitan dengan Ilmu Fisioterapi. Jika fungsi gerak terganggu, maka aktivitas kita pun tak bisa berjalan dengan baik. Salah satu metode pemulihannya dengan Fisioterapi. ILHAM WASI Tamalanrea Quantum Movement Technique (QMT) kini akrab di dunia Fisioterapi. Metode terapi gerak tersebut dikembangkan oleh Djohan Aras. Ketua jurusan Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas inilah,  menciptakan metode tersebut. Pengambangan metode ini dengan menggabungkan ilmu fisioterapi lainnya. Menurut, Djohan Aras, QMT itu Teknik spesifik Fisioterapi dengan menggunakan energy dari dalam dan atau dari luar tubuh penderita dengan cara memodifikasi  beberapa  teknik khusus. “Diantaranya Neuro Muscular Technique (NMT), Manual Therapy (MT), Bugnet Exc Techique (MKT), William Flexion Technique (WFT), PNF Technique (PNFT), dan Monas Exc Technique (MET),” katanya.  Dunia Fisioterapi memanggilnya. Membutuhkan tenaga serta pikirannya. Maka

Komikers dari Komunitas Mangaka Makassar, Kyas Herlambang

Buat Komik Konten Lokal Bertemu dengan sesama pecinta komik atau mangaka, seakang pengalaman menemukan harta karun di hutan rimba. Begitulah, perasaan Kyas Herlambang saat bertemu sesama Mangaka. ILHAM WASI Makassar Manga tak hanya populer di Jepang. Akan tetapi, Manga juga akrab di Indonesia terutama pecinta komik di Makassar. Komik sebutan lain dari Manga memang digandrungi remaja sebagai bahan bacaan. Komik karya komunitas Mangaka ini pun dihargai karena mampu mengontenkan tema-temanya. Tertarik pada alur, tokoh yang dilukiskan dalam bentuk gambar, sebab membaca komik paduan antara sastra dan seni rupa. “Isinya memang menghibur, tapi terselip pesan, biasa tentang persahabatan, kisah keluarga, kisah heroik, kejeniusan memecahkan masalah, dan kisah lain.Pada intinya juga memberi kesan mendidik juga,” ungkap Kyas Herlmbang. Kyas Herlambang adalah penyuka komik Jepang (Manga). Dia bahkan miliki kreatifas menggambar tokoh-tokoh komik juga menuliskan cerita k0mik-komik

*)Menyusuri Jalan ke Toraja (1)

Mitos "Aluk Todolo" dan Mengobati Rasa Penasaran Eksotika tanah Toraja kian menarik. Mulai dari sejarah, arsitektur, kesenian, dan kebudayaannya tak pernah hilang pesona. ILHAM WASI Toraja Dua rekan jurnalis Jawa Pos ialah Difta Wahyu dan Ulum. Mereka begitu tertarik dengan tanah Toraja. Pasalnya, kali pertama kunjungannya di Sulawesi Selatan. "Dekat yah Mas, Torajanya?," tanya Ulum saat bertemu di Bandara Sultan Hasanuddin, malam Jumat, 14 November. "Delapan atau sembilan jam perjalanan, sekitar 329 km ke arah utara kota Makassar," jawabku. Rasa penasarannya terhadap Toraja pun mengoda. Lantas pertanyaan dicecarnya padaku hanya untuk mendengar kisah soal Toraja. "Menuju ke sana bisa naik bus. Tetapi, bus sudah berangkat tadi pukul 22.00 wita atau memilih jasa travel esok pagi," ujarku lagi. Mesti pilihannya menempuh perjalanan dengan mobil redaksi Harian FAJAR, disediakan khusus untuk memandu keduanya ke Toraja. Mobil melaju ke arah u

*)Prof Latief Toleng Manfaatkan Teknik Nuklir

Deteksi Dini Kebuntingan Sapi Prof Latief Toleng miliki cara tersendiri untuk meningkatkan ketahanan pangan. Ketahanan pangan bukan hanya diukur dari ketersediaan beras tapi ketersediaan daging. ILHAM WASI Universitas Hasanuddin Prof Latief Toleng mendalami ilmu peternakan untuk meningkatkan produktifas pada sapi. Hal ini juga untuk mendorong ketahanan pangan, upaya lelaki kelahiran Sidrap, 2 Juni 1954 dengan manfaatkan teknik nuklir di bidang peternakan. Teknik nuklir dalam reproduksi ternak ini dengan Teknik Radioimmunoassay (RIA). Sejak tahun 1990-an Prof Latief, mulai tertarik dengan metode ini dan mempelajarinya. Katanya, beternak sapi miliki keunggulan tersendiri. Mulai dari memenuhi kebutuhan pokok, ekonomi, bahkan kotorannya mammpu dimanfaatkan untuk biogas. "Kotoran sapi bisa buat biogas, pupuk, juga produksi kebutuhan ekonomi," ungkapnya. Prof Latief pun mengaku tak hanya mengkajinya tapi turut menerapkannya di masyarakat. "Penelitian ada di Samata gow

Dahulu, Telur Penyu Kadang Berakhir di Meja Makan (2 selesai)

Selamatkan Telur Penyu Kepulauan Selayar dengan kampung penyunya, bakal menjadi benteng habitat penyu. Selain itu, kepulauan Selayar juga melestarikan sastra lisan "Batti-batti". ILHAM WASI Selayar Pelestari penyu tetap beraktivitas seperti biasanya. Berkebun kelapa, atau melaut. Jika, musim telur penyu tiba. Mereka menyelingi aktivitas dengan mencari telur penyu. Memindahkannya ke tempat penakaran. Ketika bergerak di malam hari. Para pelestari biasanya duduk di tepi pantai menunggu naiknya induk penyu ke darat. Ketika pukul 20.00 wita hingga dini hari mereka akan mengawasi gerak penyu. Menyalakan senter dan menyorotkannya ke arah laut tidak dibolehkan. Cahaya bisa menggangu proses bertelurnya. Penyu bisa kembali ke laut sebab kondisinya terancam. "Menunggu saja hingga dini hari. Ketika penyu telah bertelur baru dipindahkan sebelum pagi. Jika terkena matahari telur-telur bakal rusak," ungkap Datu. Mereka paham betul masa-masa bertelurnya biota laut i

Bioskop Pernah Primadona di Daerah

Dipromosikan Lewat Dokar ILHAM WASI Bioskop telah menjadi daya tarik sendiri dalam memajukan dunia hiburan khususnya dunia perfilman. Kejayaan film bisa dilihat dari seberapa besar masyarakat yang datang menonton di bioskop. Bioskop pernah merajai tanah air. Bahkan, hingga tersebar di seluruh Indonesia khususnya di Sulsel sendiri. Bioskop itu salah tempat hiburan yang disenangi masyarakat. Menurut, Iwan Azis, Kejayaan itu bisa terlihat pada masa-masa tahun 1970-1990-an di daerah. "Bioskop dulu ada Benny, Sirene, Murni,Samporna, AA, Roksi," sebutnya. Ada bioskop yang dinamai menggunakan nama daerahnya sendiri. "Dunia perfilman juga berjaya, saat itu juga hampir semua daerah di Sulsel memiliki layar tayang," ujar Produser Tujuh Delapan Enam Productions ini Bioskop itu tempat pertunjukan, dengan menyorot layar. Kadang di daerah menyulap sendiri, dengan menarik karcis, atau bahkan di gelar ruang terbuka," kenang Produser Tujuh Delapan Enam Productions in

Taufik Ismail Akui Mutu Karya Rusia

Taufik Ismail Akui Mutu Karya Rusia Di kegiatan Sastrawan Bicara Siswa Bertanya, Taufik Ismail hadir bernarasi, dan mengakui jika karya Rusia, negara sosialis itu, h ebat-hebat. ILHAM WASI Makassar Enam siswa menari di atas panggung. Mereka menarikan tari empat etnis (Bugis, Makassar, Toraja, Mandar), tarian yang menyambut para Taufik Ismail yang datang bersama Iman Soleh, Jamal D Rahman, Joni Ariandinata, Ari Kpin dan Sastri Sunarti. Mereka hadir pada kegiatan Sastrawan Bicara Siswa Bertanya (SBSB), di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Makassar, Sabtu 11 Oktober. Taufik Ismail terbata. Ia sempat lupa kegiatan yang dirintisnya SBSB ini. “Siswa bertanya, Sastrawan..,” jedah sesaat mencoba menuturkannya kembali. ‘Sastrawan Bicara Siswa Bertanya,” suaranya penuh semangat. Lelaki berusia 79 tahun ini, lalu berbagi pengalaman soal SBSB. Menurutnya, SBSB ini menanamkan kecintaan untuk membaca buku, melatih siswa-siswi untuk pandai mengarang. “mesti bukan untuk menjadi seorang