Semua tentu tahu fungsi alat perekam. Yah, alat bantu untuk merekam suara dan bunyi. Dokumentasi dan data. Saya kerap memakainya sebagai alat bantu kerja-kerja jurnalistik. Tapi, kekasih saya tiba2 saja meminta dicarikan alat perekam.
Permintaan sebenarnya biasa-biasa saja kemudian membuatnya aneh.
"Buat apa?"
Dijawabnya, alat perekam itu untuk mendengar suara dinding. Dia ingin merekam suara di dinding itu dengan rahasia.
Duh, ada apa? Sebuah permintaan membuat saya cukup berpikir. Ada suara di dinding itu? Apakah benar ada suara?
Untuk apa bercakap dengan dinding? Dia tak bekerja seperti saya. Apa yang ingin didengarnya, apakah suara print? Suara yang begitu akrab dengannya tiap hari.
Atau percakapan apa yang ingin dia dengar setelah meninggalkan empat dinding ruangannya itu? Entah, katanya, bercakap dengan dinding adalah sebuah metafora.
"Saya ingin mendengarkan suara apa yang muncul setelah saya meninggalkan ruangan ini". Suara yang datang dari manusia lainnya yang silih berganti. Apakah saya punya musuh atau teman?."
Lalu, saya tiba2 saja ingin menjelma menjadi alat perekam dan tembok itu. Biar saya merekam isi hatinya dan bila dia lelah dia akan menyandarkan punggungnya.
Permintaan sebenarnya biasa-biasa saja kemudian membuatnya aneh.
"Buat apa?"
Dijawabnya, alat perekam itu untuk mendengar suara dinding. Dia ingin merekam suara di dinding itu dengan rahasia.
Duh, ada apa? Sebuah permintaan membuat saya cukup berpikir. Ada suara di dinding itu? Apakah benar ada suara?
Untuk apa bercakap dengan dinding? Dia tak bekerja seperti saya. Apa yang ingin didengarnya, apakah suara print? Suara yang begitu akrab dengannya tiap hari.
Atau percakapan apa yang ingin dia dengar setelah meninggalkan empat dinding ruangannya itu? Entah, katanya, bercakap dengan dinding adalah sebuah metafora.
"Saya ingin mendengarkan suara apa yang muncul setelah saya meninggalkan ruangan ini". Suara yang datang dari manusia lainnya yang silih berganti. Apakah saya punya musuh atau teman?."
Lalu, saya tiba2 saja ingin menjelma menjadi alat perekam dan tembok itu. Biar saya merekam isi hatinya dan bila dia lelah dia akan menyandarkan punggungnya.
Komentar
Posting Komentar