Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

SIMPANG JALAN TROTOAR

I di trotoar semua berkumpul sambil menyapa malam. tentang hidup yang butuh sepotong nasi. dari cerita, masa lampau. dari kisah para kaum marjinal yang tinggal dan dibisukan. II di trotoar itu pula, para penjaga malam sedang menanti tamu yang menjambanginya sambil menawarkan jasa bihari pelampiasan tamu yang dikenalnya semalam. tak peduli siapa! . bahkan jika kau sepi datanglah padanya. dan sehabis menyantap sajian malam kau sibuk merapikan bekas kebuasanmu lalu pergi dan melambaikan tangan. terima kasih untuk malam ini terimalah imbalanmu. sambil tersenyum menyembunyikan bekas luka di dadanya. tak terpikir untuk hidup seperti ini. III di trotoar ini juga, hidup dicari dengan berdagang mengharap pembeli serupiah pun berharga dan setiap saat kau datang menghancurkan tenda-tenda tempat kami berteduh. kemudian menitipkan surat "demi keindahan jalan" ... IV DI SIMPANG JALAN ITU KAMI BERKUMPUL DENGAN AMARAH YANG TERBAKAR SAMBIL MENERIAKK

Belum ku Beri nama

di atas kuncup bunga ku titipkan rindu. walau belum sepenuhnya berkembang! tak mungkin layu, di hisap kumbang dan kemarau ... karena waktu yang singkat, mempertemukan kita hanya surat rindu yang sempat aku tuliskan di penyangga bunga yang kusimpan dikeningmu.